Minggu, 05 September 2010

Morfologi Kota London

A. Pendahuluan
Suatu kota selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan ini menyangkut beberapa aspek seperti aspek politik, social, budaya, ekonomi, dan fisik. Terbentuknya suatu kota berasal dari suatu embrio aktivitas manusia. Sejarah terbentuknya kota tidak selalu sama satu dengan yang lainnya. Setiap kota pun memiliki peninggalan sejarah masing-masing baik yang nampak (tangible heritage) maupun yang tidak nampak (intangible heritage). Pada umumnya kota-kota di dunia mulanya terletak di pinggiran perairan (sungai, danau, dan laut) dan ada juga yang berasal dari suatu kerajaan yang berada ditengah pedalaman yang bersifat agraris (banyak ditemukan di Indonesia).

Adanya tekanan modern pada suatu kota ditandai dengan meningkatnya aktifitas pada kota tersebut, perubahan zoning, dan tata guna lahan serta peningkatan kepadatan penduduk yang sering kali menghilangkan ciri asli dari kota tersebut.

Pada kesempatan ini saya akan mengulas perkembangan kota London yang berada di Inggris. Aspek yang saya amati dari sejarah kota London berdiri dan berkembang hingga sekarang.

B. Pembahasan Masalah
Awal mula London berasal dari terpusatnya aktifitas masyarakat Britain di tepian sungai Thames yang kemudian mendirikan kota Londonium (kota London zaman dahulu). Londonium merupakan kota benteng dengan sebuah jembatan yang membentang di atas sungai Thames.

Pada awal perkembangannya, kota London ini menjadi kota perdagangan karena banyak pedagang dan pengrajin yang tinggal disana hingga sekitar abad ke 3 masehi penduduk Londonium mencapai 15.000 jiwa. Hingga masa William memimpin, dia mendirikan kastil/istana sebagai penjaga jembatan London, The White Tower. Inilah awal mula dari The Tower of London.




Menjelang abad pertengahan London menjadi kota terkaya di Inggris, selain itu juga menjadi kota pelabuhan penting karena memiliki beberapa mil dermaga dan pusat perkapalan dan kerajinan. Dahulu, kapal-kapal yang berlabuh di the Pool of London, dan pada pertengahan abad ke-9, London memiliki tempat bongkar muatan di Billingsgate, dekat The Tower.

Oleh karena hidup di luar tembok kota telah jauh dari bahaya, pinggiran kota mulai berkembang. Para pejabat dan pedagang mulai membangun rumah di luar tembok dan di tepian sungai Thames, perkembangan mengarah kearah barat, Westminster.

Karena perdagangan meningkat, kota ini menjadi padat. Para pengrajin bertempat tinggal diseberang toko mereka dan menjual dagangannya disepanjang jalan sempit dan berliku-liku. Toko-toko yang menjual barang sejenis dijadikan satu tempat. Nama jalanpun mencerminkan nama dagangannya seperti : Milk Street, Goldsmith’s Row, Bread Street, Pudding Lane, dan lain sebagainya.

Hingga sekarang London terbagi menjadi beberapa bagian. Greater London merupakan daerah terbesar mencakup area sebesar 616 mil persegi, termasuk di dalamnya kota London, dan 32 kecamatan London (London Boroughs), meliputi Middlesex, sebagian besar Essex, Kent Surrey, dan Herlfordshire. Populasi setiap borough sekitar 250.000 orang.






Sumber :http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/33/268/london_masa_lalu_masa_kini_dan_masa_depan_

Senin, 07 Juni 2010

"Semarang Bermimpi"

Itulah judul yang kami angkat dalam tugas besar teknik komunikasi kali ini dengan tema "World Class City". Tugas besar ini terdiri berbagai macam tugas. Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang tugas film kami.
Film kami ber-genre dokumenter, kami mengambil genre ini agar terlihat beda dari yang lain, yang rata-rata mengambil genre drama. Dalam film dokumenter ini kami berusaha mengulas tentang potensi-potensi yang dimiliki oleh kota Semarang menjadi salah satu kota bertaraf internasional. Disamping potensi-potensi tersebut, kami juga menguak masalah-masalah yang menjadi faktor penghambat atau ganjalan yang ada pada kota Semarang untuk menjadi kota bertaraf internasional.
Untuk lebih mengetahui apa-apa saja kekurangan kota Semarang dalam mencapai "World Class City", kami juga membandingkannya dengan kota Singapura. Karena kota Singapura merupakan salah satu kota yang sudah diakui bertaraf internasional.
Kota bertaraf internasional memiliki beberapa kriteria, misalnya :
  • Memiliki fasilitas, sarana dan prasarana sesuai dengan standard internasional
  • Masyarakatnya memiliki tingkat disiplin yang tinggi
  • Lingkungan bersih
  • Dll